Materi Gelap Eldorado
Beberapa pengamatan memastikan bahwa dibandingkan dengan galaksi lain, sekelompok bintang redup di belakang galaksi Bima Sakti memiliki kepadatan tertinggi materi gelap yaitu materi tak kelihatan yang diyakini merupakan 83 persen dari total massa jagad raya.
Penemuan ini yang dilaporkan pada 28 Juli di arXiv.org oleh Joshua Simon dari Observatorium Carnegie di Pasadena, California, bersama Marla Geha
dari Universitas Yale dan rekan-rekan mereka, menyediakan sumber yang
besar bagi para astronom yang mencoba untuk mengungkap sifat materi
gelap.
Ketika
para astronom menemukan galaksi Segue 1 pada tahun 2007, mereka tidak
yakin itu adalah sebuah galaksi, mungkin hanya sekelompok bintang yang
keluar dari galaksi kecil Sagittarius. Namun observasi menggunakan
teleskop Keck II di atas Mauna Kea Hawaii sekarang memastikan status
Segue 1 sebagai sebuah galaksi karena bintang-bintangnya memiliki
komposisi kimia yang berbeda-beda, kata Simon.
Observasi
yang dilakukan menggunakan Teleskop Anglo-Australia dekat
Coonabarabran, Australia, juga menemukan keanekaragaman komposisi
bintang di Segue 1, seperti yang dilaporkan oleh tim yang di antaranya
adalah Rosemary Wyse dari Universitas Johns Hopkins di Baltimore dalam
sebuah artikel yang diterbitkan di arXiv.org pada awal bulan Agustus.
Setelah
memeriksa komposisi bintang-bintang, tim itu mengkalkulasi jumlah total
massa di Segue 1, baik materi gelap yang tak kelihatan maupun jumlah
kecil bintang redup yang kelihatan, dengan mengukur kecepatan pergerakan
bintang-bintang tersebut. Semakin cepat bintang-bintang tersebut
mengorbit dekat pusat Segue 1, semakin berat galaksi tersebut.
Tim
tersebut menemukan bahwa walaupun bintang-bintang di Segue 1 memiliki
massa gabungan lebih dari sekitar 1.000 massa matahari, massa
keseluruhan galaksi sekitar 500 kali lebih besar. "Hal itu
menginformasikan bahwa Segue 1 hampir keseluruhannya terdiri dari materi
gelap," kata Simon.
Segue
1 tak hanya didominasi oleh materi gelap tapi juga padat. Kepadatan
materi gelapnya lebih tinggi dari galaksi manapun yang diketahui selama
ini. Kepadatan tinggi galaksi itu dan jarak dekatnya dengan Bumi,
sekitar 80.000 tahun cahaya, membuatnya menjadi tempat yang ideal
sebagai alasan penelitian materi gelap.
"Sangat
penting untuk mengetahui sifat-sifat materi gelap galaksi," kata Wyse.
Galaksi seperti Segue 1 yang memiliki jumlah kecil materi kelihatan
untuk mengganggu materi gelap dengan gravitasi, merupakan tempat terbaik
untuk mengungkap distribusi dan sifat sebenarnya dari materi tak
terlihat itu.
Lagi
pula, komposisi kimia primitif beberapa bintang di Segue 1 bisa
memberikan informasi tentang formasi dan evolusi beberapa bintang tertua
di alam semesta.
Seperti
halnya partikel materi dan antimateri bisa saling menghilangkan satu
sama lain dalam interaksinya untuk menghasilkan jumlah besar sinar gama,
begitu pula partikel-partikel materi gelap saling menghilangkan satu
sama lain, tergantung dari apa tepatnya materi tak terlihat itu terbuat.
Menurut teori, semakin tinggi kepadatan materi gelap, semakin tinggi
rasio penghancuran.
Teleskop
antariksa Sinar Gama Fermi, begitu juga dengan teleskop-teleskop bumi
yang merekam radiasi kuat yang mungkin dikarenakan penghancuran atau
anihilasi, seharusnya oleh karena itu menjadikan galaksi tersebut
sebagai target utama, kata Simon." Satu deteksi penghancuran materi
gelap akan menjadi terobosan baru baik bagi Astronomi maupun Fisika
Partikel, dan langkah pertama ialah mencari tahu di mana tempatnya,"
ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment