Get this widget!

12/08/2014 09:08:00 PM
0


Andre-Marie Ampere (1775-1836) adalah ahli fisika dan matematika perancis, bapak elektro dinamika, penemu elektromagnet (magnet listrik), penemu hukum elektro magnet atau hukum Ampere, penemu jarum astatik; guru besar fisika, kimia, dan matematika; anggota Akademi sain (1814), pemikir, dan pengarang. Bukunya berjudul Bunga Rampai Pengamatan Elektrodinamika (1822), Teori Fenomen Elektrodinamika (1826). Keduanya dalam bahasa Perancis.

Ampere lahir di Lyon, Prancis, pada tanggal 20 Januari 1775 dan meninggal di Marseille, Prancis, pada tanggal 10 juni 1836 pada umur 61 tahun. Pada batu nisan tertulis Tandem felix dua kata Latin yang artinya “Akhirnya Bahagia” karena hampir seluruh hidupnya ia menderita batin.



Ampere tidak pernah duduk di bangku sekolah. Ia dididik dan diajar ayahnya di rumah. Ayahnya seorang pedagang sutera yang kaya raya dan pejabat pemerintah yang mendukung raja. Pada umur 12 tahun Ampere telah menguasai semua hal tentang matematika yang di kenal orang pada zaman itu. Pada umur 14 tahun Ampere jadi remaja yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Pada tahun 1793, ketika Ampere berumur 18 tahun, terjadi pertempuran di kota Lyon. Pendukung raja bertempur melewan pendukung republik. Pendukung raja kalah. Ayah Ampere di tangkap dan di penggal kepalanya dengan pisau gilotin.
Ampere kawin pada umur 24 tahun. Ia di karuniai seorang anak laki-laki. Tapi ketika anak itu berumur 4 tahun, istri Ampere meningal dunia. Bagi Ampere, kematian istrinya merupakan pukulan hidup yang sangat berat. Sejak itu ia jadi orang yang murung dan hampir putus asa seandainya tidak bertemu dengan Lalande, ahli musik Prancis yang kenamaan, yang selalu menghibur Ampere. Sebelumya hidup Ampere boleh dikatakan bahagia, serba kecukupan, dan terhormat. Karena kecerdasannya ia diangkat jadi guru besar fisika di Bourg selama 2 tahun (1801-1803). Setelah istrinya meninggal ia pindah ke Ecole Polytechnique di Paris dan mengajar di sana sampai akhir hidupnya.
Pada tahun 1820 Oersted, ahli fisika Denmark, menemukan bahwa jarum kompas beranjak biladitaruh di dekat kawat (penghantar, konduktor)yang berarus listrik. Ampere sadar betapa penting penemuan Oersted itu. Ia segera mengadakan eksperimen. Dari eksperimennya ia menemukan bahwa kumparan bersifat sebagai magnet batang, bahwa besi lunak dalam kumparan berubah jadi magnet dan kumparan yang berisi batang besi lunak jadi magnet yang kuat, bahwa dua penghantar yang berdekatan yang beraliran arus listrik saling mengeluarkan gaya. Akhirnya Ampere menemukan hukum matematika untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian terkenal dengan nama hukum elektrodinamika. Yng menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell (1865).
Ampere membuat alat untuk mengukur arus listrik, yang kemudian berkembang jadi galvanomater. Ia menyarankan telegraf elektromagnet. 26 kabel dan komutator (saklar putar). Komutator ini pertama kali di pakai pada generator listrik Pixii (1832). Ampere juga memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan dalam bidang statistik, kimia kristalografi, mekanika, dan optika.

0 komentar:

Post a Comment