Andre-Marie
Ampere (1775-1836) adalah ahli fisika dan matematika perancis, bapak
elektro dinamika, penemu elektromagnet (magnet listrik), penemu hukum elektro
magnet atau hukum Ampere, penemu jarum astatik; guru besar fisika, kimia, dan
matematika; anggota Akademi sain (1814), pemikir, dan pengarang. Bukunya
berjudul Bunga Rampai Pengamatan Elektrodinamika (1822), Teori Fenomen
Elektrodinamika (1826). Keduanya dalam bahasa Perancis.
Ampere
lahir di Lyon, Prancis, pada tanggal 20 Januari 1775 dan meninggal di
Marseille, Prancis, pada tanggal 10 juni 1836 pada umur 61 tahun. Pada batu
nisan tertulis Tandem felix dua kata Latin yang artinya “Akhirnya Bahagia”
karena hampir seluruh hidupnya ia menderita batin.
Ampere
tidak pernah duduk di bangku sekolah. Ia dididik dan diajar ayahnya di rumah.
Ayahnya seorang pedagang sutera yang kaya raya dan pejabat pemerintah yang
mendukung raja. Pada umur 12 tahun Ampere telah menguasai semua hal tentang
matematika yang di kenal orang pada zaman itu. Pada umur 14 tahun Ampere jadi
remaja yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Pada
tahun 1793, ketika Ampere berumur 18 tahun, terjadi pertempuran di kota Lyon.
Pendukung raja bertempur melewan pendukung republik. Pendukung raja kalah. Ayah
Ampere di tangkap dan di penggal kepalanya dengan pisau gilotin.
Ampere
kawin pada umur 24 tahun. Ia di karuniai seorang anak laki-laki. Tapi ketika
anak itu berumur 4 tahun, istri Ampere meningal dunia. Bagi Ampere, kematian
istrinya merupakan pukulan hidup yang sangat berat. Sejak itu ia jadi orang
yang murung dan hampir putus asa seandainya tidak bertemu dengan Lalande, ahli
musik Prancis yang kenamaan, yang selalu menghibur Ampere. Sebelumya hidup
Ampere boleh dikatakan bahagia, serba kecukupan, dan terhormat. Karena
kecerdasannya ia diangkat jadi guru besar fisika di Bourg selama 2 tahun
(1801-1803). Setelah istrinya meninggal ia pindah ke Ecole Polytechnique di
Paris dan mengajar di sana sampai akhir hidupnya.
Pada
tahun 1820 Oersted, ahli fisika Denmark, menemukan bahwa jarum kompas beranjak
biladitaruh di dekat kawat (penghantar, konduktor)yang berarus listrik. Ampere
sadar betapa penting penemuan Oersted itu. Ia segera mengadakan eksperimen.
Dari eksperimennya ia menemukan bahwa kumparan bersifat sebagai magnet batang,
bahwa besi lunak dalam kumparan berubah jadi magnet dan kumparan yang berisi
batang besi lunak jadi magnet yang kuat, bahwa dua penghantar yang berdekatan
yang beraliran arus listrik saling mengeluarkan gaya. Akhirnya Ampere menemukan
hukum matematika untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian terkenal
dengan nama hukum elektrodinamika. Yng menjadi dasar teori elektromagnet
ciptaan Maxwell (1865).
Ampere
membuat alat untuk mengukur arus listrik, yang kemudian berkembang jadi
galvanomater. Ia menyarankan telegraf elektromagnet. 26 kabel dan komutator
(saklar putar). Komutator ini pertama kali di pakai pada generator listrik
Pixii (1832). Ampere juga memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan dalam
bidang statistik, kimia kristalografi, mekanika, dan optika.
0 komentar:
Post a Comment